Rabu, 17 Maret 2010

ASKEP EFUSI PLEURA

EFUSI PLEURA


oleh heri setiawan 07.01.026, STIKes Banyuwangi


A. Definisi

Efusi Pleura : terkumpulnya cairan abnormal dalam kavum pleura

( Arif Mansjoer, dkk. 2001).

B. Etiologi

1. Neoplasma, seperti neoplasma bronkogenik dan metastastik

2. Kardiovaskuler, seperti gagal jantung kongestif, perikarditis

3. Penyakit pada abdomen, seperti pankreatitis, asites, abses

4. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus, jamur, mikrobakterial dan parasit

5. Trauma

6. Lain-lain, seperti ( ES, Rheumatoid Artritis, sindrom nefrotik


C. Web of caution
tidak tampil

D. Manifestasi Klinis

1 Demam

2. Nyeri dada

3. Dispneu

4. Batuk

5. Menggigil

6. Nafas pendek

( Brunner dan Suddarth, 2001)

E. komplikasi

Infeksi dan fibrosis paru

( Arif amansjoer, dkk. 2001 )

F. pemeriksaan penunjang

· Laboratorium: anlisis cairan efusi, yang diambil lewat torakosentesis ( untuk mengetahui jenis cairan eksudat / transudat)

· Radiology : dalam foto toraks terlihat hilangnya sudut kostofrenikus dan akan terlihat permukaan yang melengkung jika jumlah cairan efusi > 300 ml. kadang ditemukan pergeseran mediastinum.

( Arif amansjoer, dkk. 2001 )

G. Penatalaksanaan

- Drainase cairan dengan torasentesis/selang dada

- Antibiotik euepiema

- Radiasi dinding dada

- Bedah pleuroktomi

- Terapi diuretik

(Brunner & suddarth, 2001)

H. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a) Keluhan utama

- Sesak nafas

- nyeri dada

- batuk

- menggigil

- demam

- nafas pendek

b) pemeriksaan fisik

· Keadaan umum

- K/u lemah

- Penurunan berat badan

- Tanda – tanda vital

RR : takipneu, dipsneu, irama ireguler

Suhu : hipertermi

Nadi : takikardi

Tek. Darah : biasanya mengalami kenaikan

· Pemeriksaan fisik

1) Leher dan tenggorokan

o Ditemukannya adanya pergeseran letak trakea pada sisi yang berlawanan dengan cairan pleura

2) Paru

o Inspeksi : ruang intercostals menonjol, pergerakan dada berkurang

o Palpasi : terdapat nyeri tekan, ketinggalan gerak pada sisi dada yang terkena

o Perkusi : suara redup

o Auskultasi : suara broncho vesikuler melemah

3) Jantung

o Ictus cordis terdorong ke arah paru – paru yang sehat

o Batas jantung sulit ditentukan

4) Abdomen

o Bentuk cembung

o Peristaltic menurun

5) Integument

o Turgor kulit turun

Daftar diagnosa yang muncul dari efusi pleura

b. Pola nafas tidak efektif b.d penumpukan cairan di rongga pleura

c. Nyeri berakibat penumpukan cairan pada rongga pleura

d. Intoleran aktifitas berakibat gangguan system transpor oksigen akibat penumpukan cairan di rongga pleura

e. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berakibat anoreksia otot (intoleran aktifitas)

( Lynda Jual Capernito, 2001)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Pola nafas tidak efektif

Keadaan dimana seorang individu mengalami kehilangan ventilasi yang actual / potensial yang berhubungan dengan perubahan pola pernapasan

Batasan Karakteristik

1) Mayor

- Perubahan dalam frekuensi / pola pernafasan

- Perubahan pada nadi (frek, irama, kualitas)

2) Minor

- Ortopnea

- Takipnea, hiperpnea, hiper ventilasi

- Pernapasan disritmik

- Pernapasan sukar / berhati-hati

Factor yang berhubungan

- Berhubungan dengan penumpukan cairan pada rongga pleura

b. Nyeri

Keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya

Batasan Karakteristik

1. Mayor

- Individu memperlihatkan / melaporkan ketidaknyamanan

2. Minor

a. Respon autonom pada nyeri akut

b. Tekanan darah meningkat

c. Nadi meningkat

d. Takipneu

e. Pupil dilatasi

f. Diaforesis

g. Posisi berhati

h. Raut wajah kesakitan

i. Menangis, merintih

Factor yang berhubungan

Berhubungan dengan penumpukan cairan dalam rongga pleura

c. Intoleran Aktivitas

Penurunan dalam kapasitas fisiologis seorang untuk melakukan aktivitas sampai tingkat yang diinginkan / yang dibutuhkan.

Batasan Karakteristik

1. Mayor

Ø Selama aktivitas

o Kelemahan

o Pusing

o Dispneu

Ø Tiga menit setelah aktivitas

o Pusing

o Dispneu

Ø Keletihan akibat aktivitas

o Frekuensi pernapasan > 24

o Frekuensi Nadi > 95

2. Minor

o Pucat / Sianosis

o Konfusi

o Vertigo

Factor yang berhubungan :

Berhubungan dengan gangguan system transport oksigen sekunder akibat penumpukan cairan di pleura

d. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Keadaan dimana individu yang tidak puasa mengalami / yang beresiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan masukan yang tak adekuat / metabolisme nutrient yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolik

Batasan Karakteristik

1. Mayor

Individu yang tidak puasa melaporkan / mengalami : masukan makanan yang tidak adekuat kurang dari yang dianjurkan dengan atau tanpa penurunan berat badan atau kebutuhan – kebutuhan metabolic actual / potensial dalam masukan yang berlebihan

2. Minor

- BB 10% - 20% atau lebih dibawah berat badan ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh

- Kelemahan otot dan nyeri tekan

- Peka rangsang mental dan kekacauan mental

- Penurunan albumin serum

- Penurunan transferin serum / penurunan kapasitas ikatan besi

Factor yang berhubungan

Berhubungan dengan anoreksia

f. Kurang perawatan diri (hygiene)

Keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan mandi / aktivitas kebersihan untuk diri sendiri

1. Batasan Karakteristik

Kurang mandi sendiri (meliputi membasuh, keseluruhan tubuh, menyisir rambut, menggosok gigi, melakukan perawatan kulit dan kuku)

2. Factor yang berhubungan

Berhubungan dengan kelemahan otot sekunder akibat gangguan transport oksigen.

( Lynda Jual Capernito, 2001)

RENCANA KEPERAWATAN

a. Ketidakefektifan pola nafas berakibat penumpukan cairan di rongga pleura

o Tujuan

Pola nafas kembali efektif

o Kriteria Hasil

Individu akan :

- Memperlihatkan frekuensi pernafasan yang efektif dan mengalami perbaikan pertukaran gas pada paru

- Menyatakan factor penyebab, jika diketahui dan mnyatakan cara adaptif mengatasi factor tersebut

- Tidak terdengar suara redup, fokal (fremitus kembali normal)

o Intervensi

1) Lakukan BHSP

R/ meningkatkan kerjasama dengan klien dan keluarga sehingga memudahkan dalam pemberian ASKEP

2) Atur posisi semi fowler

R/ memaksimalkan ekspansi paru, sehingga mengurangi sesak

3) Anjurkan klien untuk istirahat

R/ mengurangi sesak

4) Ajarkan teknik batuk efektif

R/ mengeluarkan dahak klien

5) Lakukan fisioterapi dada

R/ mengeluarkan dahak klien

6) Kolab dengan tim medis dalam pemberian nebulizer

R/ membantu mengeluarkan dahak

b. Nyeri berakibat penumpukan cairan pada rongga pleura

o Tujuan

Nyeri hilang

o Kriteria Hasil

- K / U baik

- Skala nyeri turun

- Wajah klien sudah tidak tampak menahan sakit

o Intervensi

1) Lakukan BHSP

R/ menjalin kerjasama peawat dengan klien dan keluarga sehingga memudahkan dalam pemberian ASKEP

2) Kaji skala nyeri

R/ menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan

3) Berikan informasi yang akurat tentang nyeri yang dirasakan

R/mengurangi rasa takut, sehingga klien dapat lebih kooperatif dengan tindak keperawatan

4) Batasi kunjungan terhadap klien

R/suasana gaduh dapat membuat nyeri yang dirasakan bertambah

5) Ciptakan lingkungan yang tenang

R/ klien dapat berelaksasi

6) Ajarkan klien teknik distraksi dan realksasi

R/ dapat mengurangi nyeri yang dirasakan

7) Kolab dengan tim medis dalam pemberian analgesic

R/ analgesic dapat mengurangi nyeri

c. Intoleran aktifitas berhubungan dengan gangguan system transport oksigen akibat penumpukan cairan di rongga pleura

ü Tujuan :

Klien dpat kembali melakukan aktifitas

ü Kriteria Hasil

- K/U baik

- Klien akan memperlihatkan kemajuan khususnya tingkat yang lebih tinggi dari mobilitas yang mungkin

ü Intervensi

1. Kaji respon individu terhadap aktifitas

R/ mengetahui sejauh mana klien tidak dapat beraktifitas

2. Ajarkan klien metode menghemat energi untuk aktifitas

R/ agar klien tidak terlalu lelah dalam melakukan aktifitas

3. Rubah posisi klien setiap 2 jam sekali

R/ mencegah dekubitus

4. Tingkatkan aktifitas klien secara bertahap

R/ mengurangi imobilisasi dan meningkatkan tonus otot

5. Berikan motivasi pada klien untuk tetap menggerakkan bagian tubuh yang masih bisa digerakkan

R/ meningkatkan tonus otot

d. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia

ü Tujuan

Kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi

ü Kriteria Hasil

- K/U baik

- Klien akan menunjukkan peningkatan nafsu makan

- Klien akan mengkonsumsi kebutuhan nutrisi hari yang adekuat

ü Intervensi

1. Kaji pola makan klien

R/ mengetahui kebiasaan klien dalam makan

2. Berikan porsi makanan sedikit tapi sering

R/ mengurangi rasa enak sehingga nafsu makan meningkat

3. Sajikan makanan dalam keadaan menarik dan hangat

R/ keadaan makanan yang menarik dan hangat dapat meningkatkan nafsu makan

4. Anjurkan untuk mengurangi minum sebelum makan

R/ minum banyak dapat menimbulkan rasa kenyang

5. Kolab dengan tim gizi

R/ untuk memenuhi kebutuhan gizi klien

e. Kurang (defisit) perawatan diri b.d kelemahan otot sekunder akibat gangguan transport oksigen

3. Tujuan

Hygiene klien terjaga

4. Kriteria Hasil

- Klien dapat melakukan higieninya sendiri

- Klien tampak bersih

- Klien merasa nyaman

5. Intervensi

1. Lakukan BHSP

R/ Meningkatkan kerjasama dengan klien dan keluarga sehingga memudahkan dalam pemberian askep

2. Sokong penggunaan mekanisme penyelesaian masalah

R/ penghentian mendadak rutinitas dan rencana memerlukan mekanisme penyelesaian masalah

3. Bantu pasien untuk mengenali deficit, perawatan mandiri dan factor – faktor yang mempengaruhi kemampuan klien untuk melaksanakan aktifitas perawatan mandiri

R/ menentukan metode yang tepat dalam memenuhi kebutuhan perawatan mandiri klien

4. Ajak keluarga untuk melakukan perawatan diri terhadap klien

R/ Keluarga dapat membantu klien untuk meningkatkan perawatan diri

5. Jelaskan berbagai program terapi yang berkaitan dengan perawatan diri

R/ klien dapat memahami dan mengenal program terapi sehingga dapat meningkatkan kepatuhan

(Doengoes, 2000).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar